Pada kali ini, saya akan berbagi
informasi yang telah saya peroleh dari buku “Quantum Learning” dengan judul
“Belajar Kembali tentang Cara Belajar”. Perlu kita ketahui, belajar itu sangat
penting dan tidak ada batas. Dimana pun dan kapan pun kita bisa belajar apa
saja. Namun belajar, memiliki cara tersendiri sehingga dapat dikatakan sebagai belajar
yang efektif.
Dari buku yang telah saya baca, ada
salah satu sekolah di daerah Vermont, Burklyn yang bernama Sekolah Bisnis Burklyn yang didirikan pada akhir 1970. Sekolah ini
mengajarkan materi-materi konvensional seperti pemasaran, negosiasi, dan
akunting, tetapi tidak dengan cara yang konvensional. Burklyn dapat
menghasilkan lulusannya menjadi pengusaha yang belajar banyak tentang diri
mereka dan juga tentang bisnis.
Mereka diajarkan materi-materi
sebagai pengalaman menyeluruh, bukan sekedar “materi” yang harus dicerna dan
dimuntahkan kembali. Namun menjadikan pengalaman belajar ini dapat diterapkan
pada kehidupan nyata, bukan semata-mata bersifat akademis atau teoritis.
Baik kita terdaftar di sekolah
maupun sekedar “murid dalam kehidupan ini”, hal yang paling berharga dalam
belajar adalah bagaimana cara belajar.
Dengan alasan inilah, sekolah ini berupaya menciptakan suasana aman dan penuh
kepercayaan di antara murid dan instruktur. Kombinasi faktor-faktor ini,
ditambah dengan fokus utama pada seluruh otak, memungkinkan murid belajar lebih
efektif dan dapat menyerap serta mengingat materi teknis dengan jumlah besar. Sekolah
ini juga berhasil melahirkan pelajar-pelajar yang ceria, dan percaya diri untuk
selama-lamanya.
Setelah menerima komentar positif
dari orangtua murid yang bersekolah di Burklyn. Pihak dari sekolah tersebut
dengan orang-orang berbakat yang berdedikasi tinggi, mulai mengembangkan
SuperCamp pada awal 1980-an. SuperCamp menggabungkan rasa percaya diri,
keterampilan belajar, dan keterampilan berkomunikasi dalam lingkungan yang
menyenangkan.
Kurikulum di SuperCamp adalah
kombinasi dari beberapa unsur, dikembangkan dari suatu falsafah bahwa belajar
dapat dan harus menyenangkan. Dengan menggabungkan keterampilan akademis,
keterampilan dalam hidup dan tantangan-tantangan fisik. Tantangan fisik ini
digunakan sebagai metafora untuk mempelajari terobosan-terobosan belajar –
pergeseran paradigma yang mengubah pemahaman tentang belajar.
Dari buku ini memberikan 20%
informasi dari SuperCamp yang membuat 80% perbedaan dalam cara belajar kita.
Dua puluh persen ini amat penting untuk mencakup bidang dan keterampilan
sebagai berikut:
·
Bersikap positif
·
Termotivasi
·
Menemukan cara belajar kita
·
Menciptakan lingkungan belajar
yang sempurna
·
Membaca dengan cepat
·
Membuat catatan yang efektif
·
Mempelajari teknik menulis yang
canggih
·
Berpikir kreatif
·
Mengembangkan hafalan yang menakjubkan
Adapun
metode Quantum Learning yang berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov, seorang
pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebut
sebagai “suggestology” atau “sugges-to-pedia”. Prinsipnya adalah
bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap
detail apa pun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain yang
hampir sama dengan suggestology adalah “pemercepatan belajar” (accelerated
learning).
Quantum
Learning juga mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP),
yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Pengertian
dari Quantum Learning sendiri adalah seperangkat metode dan falsafah belajar
yang terbukti efektif untuk semua umur.
Quantum
Learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar , dan NLP
dengan teori, keyakinan, dan metode dari pihak SuperCamp. Termasuk juga
konsep-konsep dari berbagai teori dan strategi belajar yang lain, seperti:
·
Teori otak kanan/kiri
·
Teori otak triune (3 in 1)
·
Pilihan modalitas (visual,
auditorial, dan kinestetik)
·
Teori kecerdasan ganda
·
Pendidikan holistic (menyeluruh)
·
Belajar berdasarkan pengalaman
·
Belajar dengan symbol (Metaphoric
learning)
·
Simulasi/permainan
Menurut
Jeannette Vos-Groenendal, seorang instruktur SuperCamp. Mengatakan bahwa
berdarakan data yang dikumpulkan selama tahun 1983-1989, program SuperCamp
“dinilai sangat berhasil dan harus dijadikan metode replika”.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar