Masih dari sumber buku “Quantum
Learning”, kali ini saya akan berbagi informasi dari bab yang berjudul
“Kekuatan Pikiran yang tak Terbatas”. Hal ini akan lebih menerangkan bagaimana
pikiran kita menerima informasi ataupun komentar dari orang lain, dan
penjelasan otak manusia juga sel saraf.
Global learning merupakan cara
efektif dan alamiah bagi seorang manusia untuk mempelajari bahwa otak seorang
anak hingga usia enam atau tujuh tahun adalah seperti spons, menyerap berbagai
fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan cara yang
menyenangkan dan bebas-stres. Kita berhasil mencapai prestasi mengagumkan pada
tahun-tahun awal kehidupan kita, berkat kekuatan pikiran kita yang menakjubkan,
seperti berikut :
Tahun
Pertama – Belajar berjalan
Tahun
Kedua – Mulai berkomunikasi dengan bahasa
Tahun
Kelima – Mengenal 90 persen dari semua kata yang biasa digunakan oleh
orang-orang dewasa
Tahun
Keenam – Belajar membaca
Pada usia enam atau tujuh tahun,
kita mulai menjalani apa yang oleh para pakar pendidikan dianggap sebagai tugas
belajar tersulit yang dapat dilakukan oleh manusia, yaitu membaca. Hal itu
berkat kekuatan luar biasa otak kita.
Pada suatu hari, mungkin di kelas
satu atau kelas dua. Setelah guru menerangkan materi kepada muridnya, beliau
bertanya “Siapa yang dapat mengisi soal yang ada di papan tulis?”. Salah satu
dari muridnya mengacungkan tangan dan bergegas maju ke depan. Setelah murid
tersebut menjawab soal yang diberikan oleh gurunya. Guru tersebut berkata,
“Jawaban itu salah, saya heran melihatmu”.
Murid tersebut akan merasa malu
sekali di hadapan teman-teman kelas dan juga gurunya, yang merupakan tokoh
penting dalam hidup murid-muridnya. Keyakinan murid tersebut akan terguncang,
kepercayaan dirinya mulai goyah dan benih-benih keraguan pun mulai tertanam
dalam jiwanya.
Bagi banyak orang, inilah awal
terbentuknya citra negatif diri. Bisa dibilang, pada saat itulah belajar
menjadi tugas yang amat berat. Keraguan tumbuh dalam diri kita, dan kita pun
mulai mengurangi resiko sedikit demi sedikit.
Akan sangat berbeda, pada saat kita
menduduki Taman Kanak-Kanak, kita sangat antusias untuk maju ke depan dengan
percaya diri tidak merasa ada beban. Mau itu benar atau salah jawaban yang
telah kita berikan. Berbeda ketika kita mulai beranjak dewasa saat menduduki
bangku SMP dan SMA, mungkin ada yang tidak berani untuk mengacungkan tangan,
apalagi maju ke depan karena mempertimbangkan jawaban yang akan kita lontarkan
apakah benar atau salah. Hal ini disebabkan komentar negatif yang dilontarkan
oleh orang lain kepada kita pada saat kita memiliki kepercayaan diri dan
dipermalukan oleh orang lain karena kita membuat kesalahan, sehingga membuat
keraguan yang timbul dalam jiwa kita.
Menurut hasil penelitian, ternyata
anak-anak dengan frekuensi rata-rata, menerima 460 komentar negatif atau kritik
dan 75 komentar positif atau dukungan setiap hari. Hal ini sangat
memprihatinkan, mungkin banyak anak-anak yang takut mengungkapkan pendapat
mereka karena kurangnya percaya diri dan keraguan yang begitu besar. Maka dari
itu, mulai dari sekarang kita harus berhati-hati memberikan komentar kepada
orang lain. Alangkah baiknya, kita lebih banyak memberikan komentar penyemangat
dibandingkan dengan kritik terutama kepada anak-anak. Karena pikiran anak-anak
yang masih terbuka dan berimajinasi yang tinggi.
Selanjutnya
akan dijelaskan tentang otak manusia, bagi orang awam mungkin belum mengetahui
apa saja yang ada dalam otak manusia dan perbedaan dari otak kanan dan kiri.
Otak manusia adalah massa
protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal di alam semesta ini. Otak
kita mempunyai tiga bagian dasar: batang atau “otak reptil”, system limbik atau “otak mamalia”, dan neokorteks. Seorang peneliti, Dr. Paul MacLean,
menyebutnya “otak triune” karena
terdiri dari tiga bagian, masing-masing berkembang pada waktu yang berbeda
dalam sejarah evolusi kita. Setiap bagian otak kita bertanggung jawab atas
fungsi yang berbeda-beda, diantaranya :
1.
Bagian atau otak reptilian
·
Fungsi Motor Sensorik
·
Kelangsungan Hidup
·
“Hadapi atau Lari”
2.
Sistem limbik atau otak manusia
·
Perasaan/Emosi
·
Memori
·
Bioritmik
·
Sistem Kekebalan
3.
Neokorteks atau otak berpikir
·
Berpikir Intelektual
·
Penalaran
·
Perilaku Waras
·
Bahasa
·
Kecerdasan yang Lebih Tinggi
Dalam
neokorteks inilah semua kecerdesan yang lebih tinggi berada. Psikolog Dr.
Howard Gardner telah mengidentifikasi berbagai kecerdasan yang lebih tinggi
atau “cara-cara mengetahui” yang dapat dikembangkan oleh manusia diantaranya
adalah kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa,
musik, antarpribadi.
Agar
kecerdasan-kecerdasan ini terawat secara baik, ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi, yaitu:
·
Struktur saraf bagian bawah harus
cukup berkembang agar energi dapat mengalir ke tingkat yang lebih tinggi
·
Anak harus merasa aman secara
fisik dan emosional
·
Harus ada model untuk memberikan
rangsangan yang wajar
Pada
usia empat tahun, struktur neuro motor sensorik (berkembang melalui kontak
langsung dengan lingkungan) dan kognitif emosional (berkembang melalui bermain,
meniru, dan pembacaan cerita) berkembang 80%. Setelah itulah alam berpengaruh
mengalirkan energi untuk bergerak ke cara berpikir yang lebih tinggi
(berkembang jika dirawat dengan benar dan anak secara emosional sehat.
Otak
kita mempunyai jutaan sel saraf yang disebut neuron, yang dapat berinteraksi
dengan sel-sel lain di sepanjang cabang yang disebut dendrit. Kunci penghubung
antara dendrit-dendrit adalah suatu zat yang disebut myelin. Melalui
pengulangan, sel-sel saraf menjadi terhubung dan termielinasi untuk memudahkan
dalam mengingat informasi. Tanpa pengulangan berkala, myelin akan hilang.
Adapun
cara otak kiri dan otak kanan berpikir diantaranya:
Otak
Kiri Otak
Kanan
Logis Acak
Sekuensial Tidak
teratur
Linear Intuitif
Rasional Holistik
.jpg)
.jpg)
informasinya sangat bermaanfaat sa, bisa menambah pengetahuan kita soal kekuatan pikiran :)
BalasHapusterima kasih peb, baca juga yah postingan aku yang lainnya hehe
BalasHapus